DAWAI RINDU
Oleh: Erizma Eka Prasanti, S.Pd.
Mengingatmu sungguh membuat butiran-butiran bening menetes dari mataku
Petuahmu semasa kecilku amat menentramkanku
Jerit kehilangan ketika raga tak dapat lagi bertemu
Lewat hembusan nafas, kusampaikan salam rinduku untukmu
Kulantunkan setiap bait nama dan bayanganmu
Lewat derai air mata, kuungkapkan gejolak rinduku
Andai saja pada denyut nadi ini dapat kuselipkan paras rupamu,
Hingga selalu kumelihat wajahmu, membiarkan hidup
Sampai detik daun gugur dengan takdir-Nya membawaku padamu
Pasti kuhapus kata rindu itu
Andai setiap awan dapat selalu membentuk parasmu,
Pasti kuhapus kata rindu itu untukmu.
Ketika dawai rindu tak lagi berdenting dalam hidupku,
lewat jemari kecilku, kutuliskan semua lelahku
kuungkapkan semua egoku
kuteriakkan penat batinku hanya demi kerinduanku padamu
Oleh: Erizma Eka Prasanti, S.Pd.
Mengingatmu sungguh membuat butiran-butiran bening menetes dari mataku
Petuahmu semasa kecilku amat menentramkanku
Jerit kehilangan ketika raga tak dapat lagi bertemu
Lewat hembusan nafas, kusampaikan salam rinduku untukmu
Kulantunkan setiap bait nama dan bayanganmu
Lewat derai air mata, kuungkapkan gejolak rinduku
Andai saja pada denyut nadi ini dapat kuselipkan paras rupamu,
Hingga selalu kumelihat wajahmu, membiarkan hidup
Sampai detik daun gugur dengan takdir-Nya membawaku padamu
Pasti kuhapus kata rindu itu
Andai setiap awan dapat selalu membentuk parasmu,
Pasti kuhapus kata rindu itu untukmu.
Ketika dawai rindu tak lagi berdenting dalam hidupku,
lewat jemari kecilku, kutuliskan semua lelahku
kuungkapkan semua egoku
kuteriakkan penat batinku hanya demi kerinduanku padamu
Malang, 19 Juli 2019
Penulis : ERIZMA EKA PRASANTI
ID Instagram
Email : erizsanti@gmail.com
0 comments:
Posting Komentar